meski puasa dan beradu menjadi ricuh sholat tetap dijalankan

 

meski puasa dan beradu menjadi ricuh sholat tetap dijalankan

 

Tanggal 22 mei 2019 dimana sudah diprediksikan memang ada sebuah gelombang people power mana isi dalam artian peaople power ini adalah masa / rakyat yang dengan satu suara untuk 1 tujuan demokrasi

terlihat begitu banyak massa yang berada didepan kantor bawaslu yang dimulai sejak siang kemarin tepatnya sudah milai diramaikan tanggal 21 mei 2018

aksi aksi yang dilakukan mengakibatkan kerusakan pagar baricade dan massa juga sempat memaksa untuk masuk kegedung

aksi ini diketahui sebagaimana adalah bentuk protes yang masi dipercayai bahwa pemilu ditahun 2019 ini berlaku curang , lantas para pendukung paslon 02 tersebut melakukan aksi demo ditanggal 22 mei 2019.

massa juga tak kian membubarkan diri meski telah melwati batas waktu , otomatis para aparat yang bertugas menjaga keamanan pada hari tersebut langsung lakukan aksi pembubaran masa secara massa dikarenakan sudah tak memungkinkan untuk melakukan komunikasi kepada pihak pendemo

kemudian  petugas kepolisian menembakkan gas air mata ke pendemo , dan pastinya kondisi tersebut langsung ricuh sehingga terjadi kontak keributan antara pendemo dan petugas keamanan

kericuhan yang lumayan pun terjadi meski ditengah pengamanan petugas kepolisian yang menjalankan ibadah puasa tetap melanjutkan niatnya sampai berbuka , menjalankan sholat ibadah ditengah jalan ,  kemudian setelah berbuka petugas yang terus melakukan pengamanan demi menjaga kembalinya terjadi kericuhan mereka bergantian beristirahat juga diketahui ditengah jalan

memang sudah sepantasnya karena itu adalah tugas para petugas keamanan namun yang paling mengherankan kenapa para pendemo juga masi terus berdatangan.