Pochettino ucapkan selamat untuk Solskjaer

Pochettino selaku manajer dari Tottenham ikut merasa senang atas keputusan Manchester United untuk memilih Ole Gunnar Solskjaer sebagai manajer tetap mereka, menggantikan posisi Jose Mourinho.

Mauricio Pochettino, beberapa bulan lalu sempat menjadi salah satu kandidat dari manajer tetap Manchester United. Namun akhirnya kini Setan Merah sudah menetapkan keputusannya. Dengan memberikan Solskjaer kontrak berdurasi 3 tahun, setelah mereka melihat kemampuan pria asal Norwegia itu berhasil mendongkrak kembali nama United.

Dengan keputusan tersebut, Pochettino pun tidak ragu memberikan selamat kepada Solskjaer.

Solskjaer Jadi Manajer Permanen MU, Pochettino Beri Selamat

Sebelumnya banyak pihak yang membicarakan tentang keputusan Manchester United tersebut, ada yang menyetujui keputusan tersebut, bahkan ada juga yang kontra dengan keputusan tersebut, dan mengatakan bahwa Pochettino lebih layak untuk menjadi pelatih United.

Akan tetapi Pochettino mengatakan bahwa dirinya tidak pernah membicarakan rumor yang beredar. Dia hanya merasa perlu untuk memberikan ucapan selamat pada Solskjaer dan mendoakan yang terbaik.

Bahkan sebelumnya Pochettino sering dikaitkan pada sejumlah klub selain Manchester United. Akan tetapi dirinya tetap tidak menanggapi dan meladeni rumor-rumor yang sudah beredar.

Dirinya juga berkata dia tidak akan menggubris rumor rumor tersebut, meskipun pada periode ini akan ada banyak sekali rumor, kita semua tidak akan dapat melakukan apapun untuk hal tersebut.

Spekulasi-spekulasi akan bermunculan dari manapun tetapi menurut Pochettino akan lebih baik jika kami (Tottenham) hanya fokus dengan sangat pada pekerjaan kami.

Pelatih Spurs Komentari Aturan Baru Gol Tandang

Nasib sial diakui oleh Mauricio Pochettino tengah menerpa timnya karena harus tersingkir dalam babak semifinal Piala Liga Inggris dari Chelsea akibat aturan baru gol tandang musim ini.

Spurs yang memiliki keunggulan 1-0 di leg pertama lalu harus mengakui keunggulan Chelsea dengan skor 2-1 di leg kedua yang berlangsung di Stamford Bridge.

Agregat 2-2 itu memaksa kedua tim harus menentukan pemenang dalam drama adu penalti tanpa adanya babak perpanjangan waktu. Di babak tos-tosan ini, The Blues keluar sebagai pemenang dengan skor 4-2.

Spurs memang tidak beruntung kali ini. Pasalnya, jika situasi ini terjadi di musim 1980 – 2018 silam, maka The Lilywhites yang layak untuk lolos ke babak selanjutnya karena unggu agresivitas gol tandang. Musim ini Piala Liga Inggris tidak lagi menerapkan sistem tersebut dan Pochettino harus kecewa karena timnya tersingkir.

“Jika hal ini terjadi di kompetisi lain di Eropa dengan tim Anda mencetak gol tandang dalam agregat 2-2 selama 180 menit, maka Anda akan dipastikan lolos. Musim ini mereka mengubah aturan tersebut dan kami harus tersingkir karena aturan yang baru. Saya kira kami sedikit sial mengenai hal ini,” ucap Pochettino.

“Saya kecewa karena harus tersingkir seperti ini. Kami telah bermain secara berani di pertandingan ini. Usai tertinggal 2-0, kami tampil sangat baik di babak kedua dan saya kira itu salah satu performa terbaik dari kami musim ini,” tambahnya.

“Namun saya tetap merasa bangga dengan semangat yang ditunjukkan oleh para pemain. Kami memiliki pemain dan skuat yang hebat. Kami tidak boleh menjadikan kekalahan ini sebagai alasan. Hasil ini harus membuat kami semakin kuat karena musim ini kami masih harus bermain di tiga kompetisi yang berbeda,” tutupnya.

Selain harus tersingkir, Spurs juga harus mendapatkan kabar buruk mengenai cedera yang dialami oleh Moussa Sissoko dan Ben Davies di pertandingan melawan Chelsea. Kedua pemain ini harus ditarik keluar lapangan karena mengalami cedera. Kondisi ini semakin memusingkan Pochettino karena sebelumnya mereka sudah harus kehilangan tiga pemain kunci mereka yakni Harry Kane, Son Heung-min, dan Dele Alli.