Apakah Aman Untuk Waxing Ketika Wanita Sedang Hamil?


Selama kehamilan, perubahan hormonal bisa membuat rambut pada seluruh tubuh tumbuh lebih cepat. Karena itu, ibu hamil tidak tahan untuk menghilangkannya, tetapi ingat bahwa waxing selama kehamilan harus dilakukan dengan hati-hati.

Bisakah Anda wax atau mencukur selama kehamilan?

Mencukur atau waxing selama kehamilan umumnya relatif aman. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Hal ini diperlukan untuk mencegah infeksi pada alat dan bahan yang digunakan.

Meskipun relatif aman, waxing selama kehamilan mungkin tidak direkomendasikan sebagai pilihan awal untuk menghilangkan bulu di tubuh, termasuk ketiak, kaki, area kemaluan, atau area lainnya.

Ini karena selama kehamilan, sirkulasi darah ke kulit bisa meningkat, terutama di area kemaluan. Kondisi ini membuat kulit lebih sensitif, meningkatkan rasa sakit jika rambut ditarik saat waxing.

Cara aman waxing dan cukur saat hamil

Untuk mengurangi risiko waxing saat hamil, ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan.

Gunakan losion

Oleskan lotion antiseptik yang menenangkan kulit sebelum dan sesudah waxing. Ini dapat membantu mencegah sengatan dan infeksi serta mengurangi iritasi dan kemerahan.

Ikuti tes alergi lilin

Sebelum waxing, lakukan tes alergi terhadap jenis wax atau bahan lain yang digunakan untuk waxing atau cukur. Oleskan bahan tersebut ke area kecil kulit dan tunggu beberapa saat. Jika terjadi reaksi alergi, seperti gatal, ruam, kemerahan atau sensasi terbakar, sebaiknya batalkan niat Anda untuk menggunakan produk.

Sesuaikan suhu pencucian

Berhati-hatilah saat menangani lilin, jangan panaskan karena bisa terlalu panas dan bahkan membakar kulit. Ini juga dapat menyebabkan infeksi dan luka bakar di kemudian hari.

Beritahu terapis tentang kehamilan

Waxing di salon kecantikan adalah cara yang bagus untuk memberi tahu wanita hamil tentang kondisi Anda.

Temukan Terapis Berpengalaman

Pastikan terapisnya adalah seseorang yang terlatih dan berpengalaman dalam waxing serta dapat menggunakan teknik waxing yang benar dan memilih jenis wax yang tepat untuk Anda. Itulah informasi tentang waxing saat hamil yang mungkin Anda butuhkan. Kini Anda tidak perlu khawatir lagi apakah ibu hamil bisa mencukur bulu ketiaknya.

Tidak ada yang salah dengan rambut tebal saat hamil asalkan dijaga kebersihannya. Masalah pertumbuhan rambut yang berlebihan biasanya akan kembali normal dengan sendirinya 6 bulan setelah melahirkan.

Tanda Wajah Dari Seorang Wanita Yang Hamil


Memasuki tahap awal kehamilan, banyak perubahan yang akan terjadi. Secara umum, hal ini dapat disebabkan oleh pengaruh hormon selama kehamilan. Salah satunya, perubahan yang bisa dilihat melalui tampilan wajah. Lantas, apa saja tanda-tanda kehamilan yang terlihat di wajah?

Tanda hamil bisa terlihat di wajah

Selama kehamilan, Anda mungkin melihat perubahan tertentu di perut. Namun, ciri-ciri ibu hamil juga bisa terlihat di wajah.

Perubahan wajah saat hamil bisa berupa flek hitam, serat kulit wajah kering, wajah kusam, berjerawat atau mungkin wajah hanya terlihat cerah dan berkilau. Berikut adalah perubahan wajah selama kehamilan yang mungkin Anda alami:

Wajah kusam dan flek hitam

Secara medis, flek atau bercak hitam di wajah pada ibu hamil disebut melasma dan chloasma. Wajah kusam di awal kehamilan adalah hal yang wajar. Saat Anda hamil, tubuh Anda membuat lebih banyak hormon kehamilan yang, sebagai efek samping, meningkatkan pigmentasi, menyebabkan melasma.

Meski mengganggu dan bisa mengganggu penampilan, flek hitam di wajah sebenarnya cukup normal. Bahkan, sebanyak 50% ibu hamil akan mengalami kondisi ini.

Banyak jerawat di wajah

Tanda hamil selanjutnya terlihat dari wajah adalah munculnya banyak jerawat di wajah. Umumnya jerawat akan muncul pada trimester pertama atau kedua kehamilan.

Tanda-tanda kehamilan yang muncul di wajah bisa jadi sangat merepotkan bagi sebagian besar wanita yang mengalaminya. Apalagi bagi Anda yang telah memiliki masalah jerawat sejak awal sebelum hamil.

Produksi minyak berlebih ini dikaitkan dengan penumpukan sel kulit mati di pori-pori kulit, yang memudahkan bakteri untuk tumbuh dan menyebabkan peradangan. Kondisi ini akhirnya berubah menjadi jerawat.

Pembuluh darah di pipi terlihat jelas

Pembuluh darah kecil (kapiler) yang pecah dikenal sebagai varises atau nevi. Kondisi ini umum terjadi selama kehamilan dan biasanya tidak berbahaya. Banyaknya darah yang mengalir dalam tubuh dapat memberi tekanan pada kapiler dan berhubungan dengan peningkatan hormon estrogen, yang membuat pembuluh darah di pipi lebih terlihat selama kehamilan. Selain di wajah, pembuluh darah di tenggorokan, leher dan lengan juga akan terlihat jelas.