Pneumonia aspirasi adalah jenis pneumonia yang terjadi ketika bahan asing, seperti makanan, minuman, atau cairan, masuk ke dalam saluran napas dan paru-paru, menyebabkan infeksi dan peradangan. Penyebab pneumonia aspirasi dapat bervariasi tergantung pada kondisi medis yang mendasarinya dan faktor risiko individu. Berikut adalah beberapa penyebab utama pneumonia aspirasi:
1. Gangguan Menelan
Gangguan menelan adalah salah satu penyebab utama pneumonia aspirasi. Kondisi ini mengganggu kemampuan seseorang untuk menelan makanan dan cairan dengan benar, sehingga meningkatkan risiko aspirasi. Gangguan menelan dapat disebabkan oleh:
- Stroke: Stroke dapat merusak pusat kontrol menelan di otak, membuat seseorang kesulitan menelan dan lebih rentan terhadap aspirasi.
- Penyakit Parkinson: Gangguan saraf yang mempengaruhi koordinasi otot dan kontrol menelan.
- Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS): Penyakit neurodegeneratif yang mempengaruhi kontrol otot, termasuk otot yang digunakan untuk menelan.
2. Refluks Gastroesofageal (GERD)
GERD adalah kondisi di mana asam lambung dari perut naik ke esofagus (kerongkongan), dan dalam beberapa kasus, asam ini bisa masuk ke tenggorokan dan saluran napas. Refluks yang parah atau tidak terkontrol dapat meningkatkan risiko aspirasi karena asam lambung yang terhirup dapat menyebabkan iritasi dan infeksi pada paru-paru.
3. Muntah
Muntah adalah penyebab umum pneumonia aspirasi. Ketika seseorang muntah, isi perut yang mengandung makanan, cairan, dan asam lambung dapat terhirup ke dalam paru-paru. Risiko aspirasi meningkat terutama jika seseorang tidak sepenuhnya sadar atau memiliki refleks batuk yang tertekan.
4. Anestesi dan Sedasi
Penggunaan anestesi umum atau sedasi yang mendalam selama prosedur medis dapat mengurangi refleks batuk dan menelan. Ini dapat menyebabkan bahan asing atau cairan (misalnya, dari muntahan) masuk ke saluran napas saat pasien tidak sepenuhnya sadar.
5. Kehilangan Kesadaran atau Penurunan Kesadaran
Kehilangan kesadaran atau penurunan kesadaran, seperti akibat overdosis obat, gangguan mental, atau trauma, dapat menyebabkan seseorang tidak mampu melindungi saluran napas mereka dengan baik. Ini meningkatkan risiko aspirasi, karena bahan asing bisa masuk ke paru-paru tanpa disadari.
6. Penyakit Paru Kronis
Kondisi medis kronis yang mempengaruhi paru-paru, seperti bronkitis kronis atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi, termasuk pneumonia aspirasi. Penurunan fungsi paru-paru dan refleks batuk yang melemah dapat meningkatkan risiko aspirasi.
7. Gangguan Keseimbangan dan Koordinasi
Gangguan keseimbangan dan koordinasi, seperti yang terjadi pada pasien dengan cedera kepala atau penyakit neurologis, dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk menelan dengan benar dan meningkatkan risiko aspirasi.
8. Kebiasaan Makan yang Tidak Sehat
Kebiasaan makan yang tidak sehat, seperti makan terlalu cepat atau makan dalam posisi yang tidak nyaman, juga dapat meningkatkan risiko aspirasi, terutama pada individu dengan risiko menelan yang sudah ada.