Pola asuh permisif adalah gaya pengasuhan di mana orang tua cenderung sangat santai dan tidak banyak menetapkan aturan atau batasan untuk anak-anak mereka. Orang tua dengan gaya ini biasanya sangat hangat dan menerima, tetapi sering kali kurang memberikan struktur atau kontrol. Meskipun anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan yang permisif mungkin merasa dicintai dan dihargai, ada beberapa dampak negatif yang bisa muncul dari kurangnya aturan dan disiplin. Berikut adalah beberapa dampak utama dari pola asuh permisif terhadap perkembangan anak:
1. Kurangnya Disiplin dan Pengendalian Diri
Kesulitan Mengatur Diri
- Anak-anak yang dibesarkan dengan pola asuh permisif sering kali kesulitan dalam mengatur diri sendiri. Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam mengikuti aturan di sekolah atau dalam situasi sosial lainnya karena tidak terbiasa dengan batasan yang jelas di rumah.
Perilaku Impulsif
- Kurangnya aturan dan konsekuensi yang konsisten dapat menyebabkan perilaku impulsif. Anak-anak mungkin membuat keputusan tanpa mempertimbangkan konsekuensinya, karena mereka tidak terbiasa dengan adanya batasan yang harus diikuti.
2. Masalah dalam Prestasi Akademis
Kurang Motivasi
- Anak-anak yang tidak terbiasa dengan struktur dan disiplin mungkin mengalami kesulitan dalam menemukan motivasi untuk mencapai tujuan akademis. Mereka mungkin kurang termotivasi untuk menyelesaikan tugas atau mengikuti pelajaran di sekolah karena tidak ada tekanan atau dorongan yang konsisten dari orang tua.
Prestasi Rendah
- Kurangnya batasan dan harapan yang jelas dari orang tua dapat menyebabkan performa akademis yang rendah. Anak-anak mungkin tidak merasa perlu untuk berusaha keras atau mencapai hasil yang baik karena tidak ada konsekuensi yang signifikan untuk kegagalan.
3. Kesulitan dalam Hubungan Sosial
Kurang Tanggap terhadap Otoritas
- Anak-anak yang dibesarkan dengan pola asuh permisif mungkin mengalami kesulitan dalam menghormati otoritas, seperti guru atau orang dewasa lainnya, karena mereka tidak terbiasa dengan adanya otoritas yang tegas di rumah.
Masalah Interaksi Sosial
- Tanpa aturan yang jelas di rumah, anak-anak mungkin juga mengalami kesulitan dalam memahami dan mengikuti norma-norma sosial. Mereka mungkin menjadi terlalu mendominasi atau, sebaliknya, terlalu pasif dalam interaksi sosial.
4. Masalah Emosional dan Perilaku
Kecemasan dan Stres
- Meskipun tampaknya kontradiktif, kurangnya batasan yang jelas dapat menyebabkan kecemasan dan stres pada anak-anak. Tanpa struktur yang memadai, anak-anak mungkin merasa tidak aman atau tidak tahu apa yang diharapkan dari mereka.
Perilaku Agresif
- Anak-anak yang tidak terbiasa dengan aturan dan batasan mungkin menunjukkan perilaku agresif ketika mereka tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan. Mereka mungkin tidak memahami pentingnya kompromi dan kerjasama dalam hubungan interpersonal.