Pemeriksaan Penanda Tumor untuk Pemantauan Kanker Payudara

Pemeriksaan penanda tumor adalah tes laboratorium yang digunakan untuk mengukur kadar protein atau zat tertentu dalam darah, urin, atau jaringan tubuh lainnya. Tes ini berguna untuk memonitor dan memantau perkembangan kanker serta mengevaluasi respon terhadap pengobatan. Pada kanker payudara, pemeriksaan penanda tumor sering digunakan sebagai alat bantu diagnostik dan untuk pemantauan pasien selama perjalanan pengobatan. Berikut adalah beberapa penanda tumor yang umum digunakan untuk pemantauan kanker payudara:

1. CA 15-3:
CA 15-3 adalah salah satu penanda tumor yang paling umum digunakan untuk kanker payudara. Tingkat CA 15-3 dapat meningkat pada orang dengan kanker payudara, terutama pada kanker payudara metastatik (kanker yang telah menyebar ke bagian tubuh lainnya). Pemeriksaan CA 15-3 sering digunakan untuk memantau respons terhadap pengobatan dan mendeteksi kekambuhan kanker.

2. CA 27.29:
CA 27.29 adalah penanda tumor lain yang digunakan untuk pemantauan kanker payudara. Kadar CA 27.29 dalam darah juga dapat meningkat pada kanker payudara metastatik. Penggunaan CA 27.29 bersama dengan CA 15-3 dapat membantu memberikan informasi lebih lengkap tentang status kanker payudara.

3. CA 125:
CA 125 adalah penanda tumor yang lebih umum digunakan untuk kanker ovarium, tetapi juga dapat meningkat pada beberapa kasus kanker payudara, terutama jika kanker telah menyebar ke perut atau rongga peritoneal. Pemeriksaan CA 125 kadang-kadang digunakan sebagai bagian dari pemeriksaan pemantauan untuk kanker payudara stadium lanjut.

4. CEA (Carcinoembryonic Antigen):
CEA adalah penanda tumor yang digunakan untuk berbagai jenis kanker, termasuk kanker payudara. Pemeriksaan CEA sering digunakan untuk memantau respon terhadap pengobatan pada kanker payudara metastatik, terutama jika kanker menyebar ke organ lain seperti hati atau paru-paru.

Penting untuk diingat bahwa tingkat penanda tumor tidak dapat secara langsung digunakan untuk mendiagnosis kanker payudara atau menggantikan tes dan pemeriksaan lainnya. Hasil pemeriksaan penanda tumor harus selalu dievaluasi bersama dengan data klinis, hasil pemeriksaan fisik, dan hasil pemeriksaan pencitraan lainnya untuk mendapatkan gambaran lengkap tentang status kanker payudara dan respons terhadap pengobatan.

Pemeriksaan penanda tumor bukanlah satu-satunya faktor untuk memantau kanker payudara. Pasien kanker payudara juga harus rutin melakukan pemeriksaan fisik, mamografi, dan tes pencitraan lainnya seperti ultrasonografi payudara atau resonansi magnetik (MRI). Penting juga untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli onkologi yang berpengalaman untuk menentukan rencana pemantauan yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan masing-masing pasien.