John Barnes Ragukan Kinerja Kylian Mbappe Jika Bersama Liverpool

John Barnes Ragukan Kinerja Kylian Mbappe Jika Bersama Liverpool

John Barnes merupakan salah satu mantan pemain sayap dari Liverpool yang turut dalam memberikan komentar terkait dengan keinginan dari The Reds untuk mendatangkan salah satu bintang muda dari Paris Saint-Germain. Liverpool kini sudah mempunyai tiga penyerang yang cukup baik yakni Sadio Mane, Mohamed Salah, dan Roberto Firmino namun Jurgen Klopp merasa perlu untuk mendapatkan satu striker tambahan lagi. Hal ini dilakukan oleh Jurgen Klopp untuk mencegah kekurangan pemain di lini depan jika salah satu dari tiga striker andalan mereka tiba-tiba saja pergi dari klub.

Kylian Mbappe menjadi bidikan dari sang pelatih Jurgen Klopp yang di nilai akan sangat membantu kinerja dari Liverpool di musim mendatang. Pemain asal Perancis yang baru berusia 21 tahun tersebut dinilai John Barnes tidak akan mampu beradaptasi dengan gaya permainan yang dimiliki oleh Liverpool. Keraguan dari John Barnes muncul ketika melihat Kylian Mbappe bermain untuk Paris Saint-Germain dalam beberapa dekade terakhir. Kylian Mbappe memang sukses membawa Paris Saint-Germain memenangkan Ligue-1 sebanyak tiga kali ditambah dengan trofi Piala Dunia 2018 di Rusia namun hal tersebut masih dinilai belum cukup untuk dapat membawa dirinya berkembang dengan baik di Liverpool.

Liverpool mempunyai gaya bermain yang cukup berbeda dengan Paris Saint-Germain maupun Timnas Perancis. Dibawah asuhan dari pelatih terbaik seperti Jurgen Klopp maka sosok muda seperti Kylian Mbappe mungkin saja akan mengalami masalah yang serius jika memutuskan untuk bergabung dengan Liverpool. Pelatihan yang baik membuat pemain dari Liverpool muncul sebagai sosok bintang ketika kesempatan hadir. Hal tersebut yang membuat Liverpool dan Jurgen Klopp berani untuk melepaskan bintang mereka yakni Philippe Coutinho. Dengan pelepasan pemain bintang tersebut maka Liverpool masih mampu untuk mendapatkan sosok bintang baru seperti tiga striker handal mereka.

Dengan alasan tersebut maka John Barnes yakin bahwa Kylian Mbappe tidak akan cocok dengan gaya bermain Liverpool. Kedatangannya di Liverpool mungkin akan menjadi hal yang sia-sia dan menghabiskan budget pembelian yang cukup banyak. Seperti yang diketahui bahwa nominal transfer dari Kylian Mbappe telah mencapai 200 juta pound atau setara dengan 3.75 triliun rupiah. Hal ini tentunya menjadi beban yang cukup berat untuk klub di tengah pandemi virus corona yang telah meyedot banyak sekali finansial semua klub sepak bola di eropa.

Liverpool Tak Miliki Strategi Khusus untuk Matikan Messi

Legenda Liverpool, Mark Lawrenson berpendapat bahwa Jurgen Klopp tidak ada menyusun Strategi apa pun untuk menghentikan Messi seorang. Pada musim 2017/2018 Liverpool sempat sampai ke final Liga Champions, namun kali ini mereka bertekad untuk meneruskan hal itu lagi di musim ini.

Kali ini Liverpool di hadang Oleh Barcelona dalam babak Semi Final Liga Champions. Barcelona sangat beramunisi untuk memenangkan pertandingan ini khusus nya Lionel Messi yang ingin 3 gelar sekaligus di musim 2018/2019.

Untuk meraih kesuksesan itu Messi akan sulit melakukan nya seandainya Luis Suarez dan Philippe Coutinho tidak bisa memberikan kemenangan kepada tim nya tersebut. Jadi yang akan di hadapi Liverpool itu adalah Barcelona bukan Lionel messi saja.

Kemudian Lawrenson juga mengklaim bahwa Klopp akan menerapkan Strategi yang pas untuk bisa menghentikan Pemain Nomor 10 miliki barca tersebut. namun Klopp sepertinya akan bermain seperti biasanya dan fokus pada pertandingan berlangsung.

Klopp akan bermain seperti biasanya yang mengandalkan lini serang mereka Mane, Firmino , Salah yang menjadi andalan nya, sementar di sisi pertahanan Liverpool, mereka akan bersusah ketat untuk menempelkan Messi.

Mark Lawrenson juga percaya bahwa dengan takti Klopp itu bisa mengubah jalan nya pertandingan sehingga bisa meraih poin dengan maksimal mungkin. mereka akan bermain menyerang dan memiliki penguasaan bola yang cukup untuk membuka peluang.

Jurgen Klopp Angkat Bicara Soal Keputusannya Melepas Nathaniel Clyne

Pelatih asal Liverpool, Jurgen Klopp memutuskan untuk meminjamkan Nathaniel Clyne ke Bournemouth. Keputusannya tersebut mengundang banyak pertanyaan dari para suporter Liverpool. The Red saat ini mengalami krisis pada bek kanannya setelah Trent Alexander- Arnold mengalami cedera.

Jurgen Klopp menggunakan cara dan strategi alternatif untuk posisi bek kanannya karena cedera yang dialami oleh Alexander-Arnold. Posisi tersebut pun kemudian diperankan secara bergantian oleh James Milner dan Jordan Henderson.

Liverpool bisa saja menahan Nathaniel Clyne guna untuk memerankan posisi tersebut selama Alexander-Arnold mengalami cedera tetapi Klopp malah memutuskan untuk melepaskannya ke Bournemouth.

Pelatih asal Liverpool, Jurgen Klopp memutuskan untuk meminjamkan Nathaniel Clyne ke Bournemouth

Berdasarkan pendapat dari salah satu wartawan asal Inggris yang bertugas untuk mengikuti perkembangan Liverpool, Melissa Reddy mengatakan bahwa Klopp mengganggap Clyne memang tidak bisa mengikuti strategi dari teknik yang sudah diterapkan oleh Klopp di The Reds.

Reddy mengatakan, “Saya tahu mengapa para suppoter Liverpool merasa tidak puas dengan keputusannya melepaskannya Clyne ke klub lain saat Alexander-Arnold mengalam cedera. Klopp melakukan tindakan tersebut karena memiliki alasan yang kuat”,

“Tim pelatih asal Liverpool memang sudah melakukan kesepakatan kalau Clyne memang memiliki keterbatas kondisi fisik yang membuatnya menjadi tidak bisa efektid dalam teknik permainan yang diterapkan oleh Klopp. Clyne tidak bisa memenuhi syarat dari sisi segi fisik dan teknik”, tambah Reddy.

“Liverpool telah meninggalkan sebuah kebiasaan yang mengevaluasi pemain berdasarkan performa yang dimiliki pemain selama satu laga. Dibawah kepelatihan dari Klopp, Liverpool saat ini memiliki sebuah visi yang lebih luas dalam hal mengevaluasi tingkat performa dari pemainnya”, tutup Reddy.

Pembelaan Jurgen Klopp Terhadap Mohamed Salah Yang Dianggap Tukang Diving

Mohamed Salah, winger asal Liverpool ini menjadi pusat perhatian karena dianggap terlalu mudah jatuh dalam kotak pinalti lawan. Namun sang manajer, Jurgen Klopp melakukan pembelaan terhadap pemainnya tersebut. Dirinya memastikan bahwa Salah tidaklah sosok pemain yang tukang Diving.

Pemain timnas asal Mesir ini sudah berhasil mencetak dua gol dalam dua laga terakhir yang dijalankan Liverpool. Melalui golnya tersebut, The Reds berhasil menang kontra Newcastle United dengan skor akhir 4 – 0 dan menang dengan skor akhir 5 – 1 kontra Arsenal.

Mohamed Salah, winger asal Liverpool ini menjadi pusat perhatian karena dianggap terlalu mudah jatuh dalam kotak pinalti lawan.

Akan tetapi, kedua gol tersebut dicetak oleh Mohamed Salah dari titik putih. Dirinya berhak melakukan eksekusi dengan melakukan tendangan 12 pas setelah dijatuhkan oleh pemain lawa didalam kotak pinalti.

Dengan kejadian tersebut, Salah mendapatkan banyak masukan yang bisa dianggap sangatlah mempengaruhi performanya. Dirinya juga terlibat keributan dengan bek Arsenal, Sokratis Papastathopoulos. Sokratis menganggap Salah telah melakukan aksi Diving.

Jurgen Klopp mengatakan, “Dermot Gallagher selaku wasit pada laga tersebut menyatakan hal itu adalah pinalti. Lengan dari bek Newcastle, Paul Dummett ada disana. Dikondisi seperti itu apakah kita membutuhkan pinalti? Saya rasa itu tidak perlu dilakukan”.

“Kejadian tersebut bukanlah Diving tapi ini merupakan keputusan wasit. Dalam waktu tiga setengah tahun ini kami sudah mendapatkan lebih banyak pinalti yang tidak diberikan, jadi saat mendapatkan kesempatan Pinalti maka mereka akan beranggapan hal yang tidak semestinya didapatkan”, tutup Klopp.

Pada musim ini, Mohamed Salah sudah berhasil mencetak gol sebanyak 16 gol, 8 assist dalam 27 laga diseluruh ajang kompetisi. Dengan perolehan tersebut membuat Salah menjadi berasa diposisi puncak daftar pencetak gol terbanyak di Liverpool, dirinya unggul 7 gol atas Roberto Firmino.

Jurgen Klopp Akui Pierre Emerick Aubameyang Adalah Sosok Pemain Berbahaya

Manajer Liverpool, Jurgen Kloop mengakui bahwa Pierre-Emerick Aubameyang adalah sosok pemain yang sangat berbahaya dan akan membuat tim menjadi kerepotan. Dirinya meminta untuk rekan satu tim dari Aubameyang untuk bisa lebih bisa mewaspadainya.

Dalam laga selanjutnya Liverpool akan menghadapi Arsenal pada ajang lanjutan Premier Leagus. Untuk bisa menaklukan lawan, The Reds akan mengandalkan Aubameyang pada posisi Lini Serang tim.

Manajer Liverpool, Jurgen Kloop mengakui bahwa Pierre-Emerick Aubameyang adalah sosok pemain yang sangat berbahaya dan akan membuat tim menjadi kerepotan.

Pemain asal Gabon ini sedang menjadi pemimpin dalam daftar pencetak gol terbanyak dalam ajang Premier League dengan total 13 gol. Sang pelatih sangat mengenal betul siapa Aubameyang karena mereka berdua sebelumnya sudah pernah bekerja sama saat masih di Borussia Dortmund.

Klopp mengatakan, “Aubameyang bisa saja membuat Liverpool menjadi banyak masalah. Dia adalah sosok pemain yang sangat luar biasa. Saya juga menganggap bahwa Aubameyang adalah sosok pria yang sangat lucu dan baik”,

“Dirinya memilik pola pemikiran sebagai sosok pencetak gol yang tepat. Dirinya memiliki sifat yang santai saat berada didepan gawang. Kecepatan dan keterampilannya dalam hal finishing ckup sangat langka dimiliki oleh banyak pemain. Dirinya juga mampu menjadi pemain yang yang luar biasa”, lanjut Klopp.

Klopp juga berpendapat bahwa Aubameyang memiliki sebuah kemampuan yang sangat cukup untuk bisa menjadi pemain penyerang. Manajer asal Jerman tersebut menegaskan bahwa Aubameyang merupakan sosok pemain ancaman saat berada diruang besar dan kecil serta teknik sundulan bola yang bagus.

Kloop juga menambahkan bahwa Aubemayang memiliki kombinasi yang bagus jika dipasangkan dengan Alexandre Lacazette. Mereka berdua adalah sosok pemain yang sulit untuk dihadapi.